Saturday, July 9, 2011

Antara Biaya kehidupan dan Pilihan untuk berhutang/Kredit

Blm genap 1 bulan, putri pertama kami, Nayla Assyabiya Faridian, lahir ke dunia ini. Sebuah kelahiran yang membahagiakan dan melegakan, dibilang melegakan karena akhirnya anak kami lahir juga, setelah pada minggu-minggu terakhir kehamilan istriku prasaan tidak sabar menunggu kelahiran sang bayi semakin meledak-ledak, aku juga sudah merasa gk tega melihat ketidaknyamanan dan pengorbanan yg dijalani istriku saat mengandung, Lega juga krn anak kami bs lahir dengan normal, artinya tidak ada biaya tambahan yang perlu dibayar secara pribadi karena limit tanggungan yang diberikan oleh asuransi kesehatan perusahaan juga terbatas.Lebih melegakan lagi karena ASI Ibunya ada dan cukup untuk diberikan kepada Nayla, jadi tidak perlu tambahan biaya untuk membeli susu formula paling tidak selama 4 bulan pertama.Alhamdulillah Ini semua adalah kemudahan yang diberikan Tuhan kepada kami.


Tidak bs dipungkiri masalah biaya adalah masalah yang utama dalam banyak kehidupan manusia termasuk dalam kehidupanku.Gaji yang diterima tiap bulannya sebagai seorang buruh pabrik alhamdulillah pas-pasan untuk menghidupi keluarga kami perbulannya.Pas-pasan dalam arti tidak ada yang bisa disave untuk ditabung perbulannya.Memang tiap tahun biaya hidup dikota ini tambah mahal, jadi gaji ditempat baru yang lebih besar dari gaji yang diterima di pekerjaan sebelumnya juga tidak ada artinya sama sekali.Dulu gaji 3 jutaan impas sekarang gaji 6 jutaan juga impas. Tiap bulan hampir sebagian dari gaji tersebut dipakai untuk membayar angsuran rumah dan kredit2 lainnya.Ya dengan status sebagai buruh biasa, untuk memiliki suatu barang secara cepat tanpa harus nunggu uang tabungan cukup cuma bisa dengan cara kredit.Ya kredit mesin cuci, kredit AC, kredit sofa, wah kreditan smua tu isi rumah, rumahnya sendiri aja juga kredit hehehe.Terakhir niat mau minjam duit untuk bikin ruangan dapur dibagian belakang rumah kandas karena menurut catatan bank total pinjaman saya angsurannya yang harus dibayar sudah melebihi 30% dari gaji, jadi permohonan kredit ditolak. Mudah2an Tuhan memberikan jalan keluar dari permasalahan ku ini, karena aku mau anakku tumbuh dengan semua kebutuhannya dapat terpenuhi.Pastinya beberapa bulan dari sekarang kebutuhan Nayla juga akan lebih banyak dari sekarang.