Wednesday, September 8, 2010

Kepuasan Hidup

Ada hasil survei terbaru yang lumayan menghebohkan baru-baru ini. Siapakah
"Bangsa yang Paling Bahagia di Dunia"? Apakah bangsa yang paling makmur?
Paling kaya-raya di dunia? Ternyata tidak juga. Amerika hanya ada di urutan
23. Banyak bangsa-bangsa terkaya, menurut survei ini justru tidak terlalu
bahagia. Berdasarkan data yang dikumpulkan Adrian White dari Universitas
Leicester, dengan sumber-sumber yang ekstensif (UNESCO, CIA, the New
Economics Foundation, WHO, etc), dan mencakup 80.000 responden di seluruh
dunia, maka diperoleh hasil, bahwa bangsa paling bahagia di dunia adalah...
DENMARK. Dan dari sini juga dihasilkan peringkat global bangsa-bangsa, dari
yang paling bahagia sampai yang paling tidak bahagia.
Inilah daftarnya (20 besar, Satisfaction With Life Index) :
1. DENMARK
2. Swiss
3.. Austria
4. Islandia
5. Bahama
6. Finlandia
7. Swedia
8. Bhutan
9. Brunei
10. Canada
11. Irlandia
12. Luxemburg
13. Kosta Rika
14. Malta
15. Belanda
16. Antigua
17. Malaysia
18. Selandia Baru
19. Norwegia
20. Seycheles
Dan yang lainnya :
23. Amerika
26. Australia
35. Jerman
41. Inggris
53. Singapura
64. INDONESIA
76. Thailand
82. China
90.. Jepang
102. Korea Selatan
125. India
Dan 3 negara yang paling merana hidupnya adalah :
176. Kongo
177. Zimbabwe
178. Burundi.
INDONESIA, lumayan, berada di urutan tengah, dan lebih bahagia dibanding
saudara-saudaranya sesama manusia di Thailand, China, Jepang, Korea, dan
India. Padahal Jepang, Korea Selatan, dan China jelas-jelas jauh lebih kaya
dan makmur dibanding kita.
Kebahagiaan disini diukur dari kepuasaan subyektif masyarakatnya pada
Tingkat Kesehatan (dan juga akses kesehatan murah), Kekayaan Relatif, dan
Akses Ke Pendidikan. Bangsa yang sehat dan ongkos kesehatannya terjangkau,
memiliki kekayaan yang cukup, dan tingkat pendidikannya cukup baik katanya
akan relatif lebih bahagia.
Tapi faktor yang juga penting disini adalah tingkat Pengharapan, atau
Ekspektasi terhadap hidup. Semakin rendah ekspektasi masyarakatnya, makin
mudah dia bersyukur dan berbahagia. Sedang makin tinggi ekspektasi
seseorang, makin banyak Keinginannya, makin sulit dia merasa puas, dan
bahagia.
DAN KENAPA DENMARK PALING BAHAGIA?
Berdasarkan penelitian, orang-orang Denmark sangat bahagia karena mereka
selalu merasa hidup mereka cukup. Contentment. Mereka tidak sekaya orang
Amerika atau Jepang, tidak punya mobil atau rumah super mewah, tapi mereka
bersyukur dengan hidup mereka. Mereka kemana-mana juga lebih suka jalan kaki
atau naik sepeda, karena lebih menyenangkan, santai, dan udaranya juga
segar. Dan mereka tidak usah pusing soal banyak hal, dari mobil yang mesti
bagus, pembayarannya, perawatannya, bensinnya, atau macet di jalan. Naik
sepeda memang menyenangkan.
Mereka tentu juga ingin hidup lebih baik, sukses, materi, tapi tidak merasa
perlu sampai diperbudak kesuksesan. Sukses itu penting, tapi menikmati
hidup, keluarga, dan teman adalah nilai hidup yang utama, dan sukses tidak
perlu mengganggu hal itu. Pendidikan disana gratis. Begitu juga dengan biaya
kesehatan, dan Jaminan penuh untuk Hari tua. 3 hal yang mungkin terpenting
dalam hidup, dan mereka menikmatinya dengan gratis berkat pemerintahan yang
baik.
Masyarakat Denmark ternyata juga cenderung punya harapan yang rendah. Mereka
berusaha, tapi tidak pernah berharap macam-macam. Ini membuat tiap
kesuksesan kecil saja sudah membuat mereka begitu bahagia. Dan bila gagal,
mereka lebih gampang menerimanya, dan mereka bisa langsung mulai berusaha
lagi. Begitu saja.
Dan bangsa-bangsa lain yang "tidak bahagia", termasuk banyak negara terkaya
di dunia, adalah yang orang-orangnya cenderung tidak pernah puas. Mereka
terdikte keinginan dan ambisi-ambisinya. Amerika contohnya punya american
dreams. Masalahnya, dan ironi terbesarnya adalah, kalau anda sampai begitu
bernafsunya mengejar kebahagiaan (dan kebahagiaan yang lebih besar), anda
justru akan terjebak. Terjebak dalam pertempuran merebut kebahagiaan yang
tidak pernah berakhir, dan anda justru tidak akan pernah merasakan
kebahagiaan itu. Dan ini terbukti secara saintifik.
"Happiness is as a butterfly which, when pursued, is always beyond our
grasp. But which if you will sit down quietly, may alight upon you,"
Nathaniel Hawthorne
Dan itulah bangsa paling bahagia di dunia. Denmark. Sebuah bangsa dengan
masyarakat yang:
1. Bersyukur, bersyukur, bersyukur
2. Punya impian dan keinginan yang realistik
3. Tidak membanding-bandingk an dengan orang lain
4. Jaminan dari pemerintah yang cukup.